KAMPUS MENGAJAR BATCH III DI SDN 1 KEDUNGKUMPUL

Selasa, 10 Mei 2022 - 09:05:55 WIB
Dibaca: 260 kali

KAMPUS MENGAJAR BATCH III DI SDN 1 KEDUNGKUMPUL

alah satu mahasiswa dari program studi Administrasi Negara angkatan 2019, yaitu Yakub Fisabillillah telah lolos dalam salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yaitu program Kampus Mengajar Batch III dengan penempatan pada Sekolah Dasar Negeri 1 Kedungkumpul, dengan alamat Dusun Paluombo, Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan. Agar bisa sampai pada tahap lolos program ini, tentunya Yakub melewati berbagai tahap pendaftaran dan seleksi. Untuk tahap pendaftaran, Yakub menyampaikan bahwa proses pendaftaran menurutnya cukup mudah, dimulai dari melengkapi berkas yang diminta dan apabila terdapat berkas yang berhubungan dengan program studi maupun fakultas maka dapat menghubungi langsung pihak Program Studi maupun tata usaha fakultas. Selanjutnya, Yakub menunggu pengumuman kelulusan kurang lebih jangka waktu 1 bulan, setelah dinyatakan lolos dalam tahap seleksi administrasi selanjutnya dilakukan beberapa seleksi seperti survei kebhinekaan, tes VCAT, tes literasi dan numerasi.

Dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini sebenarnya banyak sekali jenis programnya, namun Yakub memilih untuk mengikuti program Kampus Mengajar saja dikarenakan Yakub ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang tenaga pengajar, kemudian juga ingin belajar sambil bermain dengan murid-murid, juga ingin mengimplementasikan isi UUD 1945 alenia 4 yaitu mencerdaskan kehidupan anak bangsa, serta sesuai salah 1 isi Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat, sekaligus juga ingin berpartisipasi membantu memperbaiki sarana dan prasana ke administrasian. Selanjutnya sesuai dengan tema Kampus Mengajar Batch III ini yaitu cakap literasi dan numerasi, maka dari itu program yang dilaksanakan oleh Yakub dan timnya ini seperti belajar sebulan sekali di perpustakaan atau luar kelas, kemudian membuat alat peraga numerasi seperti membuat pola jaring-jaring bangun ruang, membuat jam, membuat program bantuan administrasi seperti mengisi buku induk siswa, melakukan pembaharuan struktur sekolah, memperbarui rekapitulasi data siswa, kemudian kami juga membantu pembuatan majalah dinding atau mading. Sementara itu untuk program mendatang yang akan Yakub dan tim lakukan adalah membuat pojok baca. 

Dalam pelaksanaan program Kampus Mengajar ini, tentunya terdapat beberapa kendala yang Yakub dan tim alami yaitu terutama pada ekonomi finansial, karena semuanya dilakukan secara mandiri. Lalu kendala yang lain untuk membuat program mendatang tentang pojok baca, Yakub dan tim mengalami kendala masih kekurangan buku bacaan. Dengan melaksanakan program Kampus Mengajar ini Yakub mempunyai kesan yang merasa seru dan menantang sekali dikarenakan menghadapi anak-anak Sekolah Dasar yang harus ekstra sabar. Dengan mengikuti program ini Yakub juga menyampaikan pesan kepada sesama mahasiswa yang sedang melaksanakan program ini yaitu dengan nikmatilah kegiatan kampus mengajar ini agar dapat mendapatkan hasil yang memuaskan. Dengan pengalaman yang dimiliki ini, Yakub tidak lupa menyampaikan harapan kedepannya untuk teman-teman mahasiswa yang ingin mengikuti program Kampus Mengajar ini dengan diharapkan untuk teman-teman segera mengambil tawarannya karena kesempatan tidak datang dua kali, program MBKM ini mendapatkan pengakuan konversi sebanyak 20 SKS, jadi pergunakan kegiatan MBKM ini sebaik mungkin karena program studi sudah membantu, mendukung, juga mempermudah mengikuti kegiatan ini mulai dari pendaftaran hingga konversi 20 SKS nya. Jika tidak lolos dalam Kampus Mengajar, masih banyak program MBKM yang lainnya seperti Magang Studi Independent Bersertifikat (MSIB), Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dan lain sebagainya, jadi tetap semangat dan jangan mudah putus asa. Harapan Yakub tersebut sekaligus menutup artikel berita kali ini.


Untag Surabaya || FISIP Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya