BEM FISIP UNTAG SURABAYA DALAM PROGRAM WIRA DESA DI DESA PLUNTURAN KECAMATAN PULUNG PONOROGO

Senin, 29 November 2021 - 11:13:52 WIB
Dibaca: 310 kali

BEM FISIP UNTAG SURABAYA DALAM PROGRAM WIRA DESA DI DESA PLUNTURAN KECAMATAN PULUNG PONOROGO

Program Wira Desa merupakan kelompok mahasiswa aktif program Sarjana berbagai disiplin ilmu yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun Lembaga Eksekutif Mahasiswa dengan persetujuan Pemimpin Perguruan Tinggi atau lembaga ataupun unit organisasi Perguruan Tinggi yang ditunjuk  Pimpinan Perguruan Tinggi. Organisasi yang dimaksud merupakan organisasi kemahasiswaan Perguruan Tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang kepengurusannya dibuktikan dengan Surat Keputusan Pemimpin Perguruan Tinggi.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNTAG Surabaya pada tahun 2021 ini telah berhasil lolos dan mengikuti Program Wira Desa dengan judul proposal “Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal Guna Menunjang Program Dolan Plunturan”. Program Wira Desa yang dilaksanakan oleh BEM FISIP ini yaitu berada di Desa Plunturan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Kegiatan ini diikuti oleh 11 mahasiswa yang terdiri dari 3 mahasiswa dari program studi Administrasi Negara, 2 mahasiswa dari program studi Administrasi Bisnis, dan 6 mahasiswa dari program studi Ilmu Komunikasi. 

Program Wira Desa oleh BEM FISIP ini dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, sesuai dengan perencanaan timeline yang telah dibuat yaitu pada bulan Agustus berfokus pada uji coba produksi, bulan September sampai dengan Oktober melaksanakan program Loka Karya, dan bulan November pelaksanaan Gelar UMKM yang dilaksanakan secara hybrid, untuk yang online akan membuka website yang telah disediakan untuk dapat dikunjungi dan dapat digunakan sebagai transaksi.

Ketua Pelaksana program Wira Desa di Desa Plunturan ini yaitu Aqshal Ghafara Achmad menyampaikan bahwa pada bulan Agustus kegiatan yang dilakukan berfokus pada uji coba produksi yaitu meliputi memberikan alat produksi kepada 3 UMKM Prioritas yang tim Wira Desa bina, memberikan inovasi produk dari segi packaging dan branding, dan memberikan pembelajaran mengenai pentingnya struktur kerja dan membuatkan struktur kerja kepada 3 UMKM Prioritas dalam produksi guna sebagai peningkatan efektivitas dan efisien manajemen. Untuk inovasi yang dilakukan seperti pada produk sambal kacang wingga dengan packaging menggunakan toples sambal dengan branding sambal kacang wingga, selanjutnya produk keripik enthik dengan packaging menggunakan standing pouch dengan label enthik sebagai branding produk tersebut, serta yang terakhir yaitu cover korek api yang merupakan rintisan inovasi produk dari tim Wira Desa dengan packaging menggunakan plastik souvenir dengan label bahuwirya sebagai penunjang branding produk tersebut. Selanjutnya pada bulan September sampai dengan Oktober dilaksanakan program Loka Karya, dengan tim Wira Desa melakukan 8 pelatihan mengenai digital marketing guna mempersiapkan pelaku UMKM menuju Go Digital, dalam menyukseskan program tersebut tim Wira Desa bekerja sama dengan 4 mitra yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ponorogo, Gapura Digital dan marketplace Shopee. 

Dalam pelaksanaan program Wira Desa ini ketua pelaksana juga menyampaikan bahwa terdapat hambatan dalam pelaksanaan baik internal maupun eksternal. Hambatan internalnya yaitu ada anggota dari tim Wira Desa yang bekerja sehingga ketika pelaksanaan sulit untuk full tim, sedangkan untuk hambatan external yaitu ketika pelaksanaan hambatannya cukup kecil seperti pelaku UMKM yang beberapa belum mengenal digital dan ada beberapa yang masih melakukan UMKM secara mandiri sehingga hal tersebut menjadi suatu tantangan bagi tim Wira Desa Plunturan. Dibalik hambatan tersebut reaksi atau respon pihak desa maupun masyarakat terhadap adanya program Wira Desa ini sangat baik, dimulai dari saat tim melakukan survei pada desa tersebut, pihak Kepala Desa, Pokdarwis, dan Karang Taruna juga telah memiliki tujuan untuk mengembangkan UMKM untuk menunjang desa wisata, dimana pihak desa telah melakukan berbagai pelatihan kepada UMKM Desa Plunturan namun masih belum ada yang mempraktikan kembali saat selesai pelatihan tersebut. Kemudian dengan adanya program Wira Desa ini dapat mengubah kesadaran pelaku UMKM untuk dapat semangat dan terus mengembangkan produknya. Hasil dari dilaksanakannya kegiatan dalam program Wira Desa ini memberikan perubahan pada pelaku UMKM dibuktikan dengan terlihat mulai aktif dalam melakukan promosi, meningkatkan produknya, serta terdapat inovasi produk baru yang diciptakan.

Ketua pelaksana program Wira Desa mewakili mahasiswa-mahasiswa lain yang tergabung dalam tim Wira Desa pada kesempatan ini juga menyampaikan harapan kedepannya setelah dilaksanakannya program Wira Desa yaitu diharapkan program berkelanjutannya tidak hanya melalui program Wira Desa namun program lainnya diharapkan juga dapat untuk membantu mengembangkan UMKM Desa Plunturan baik dari pemasaran secara digital, UMKM Desa Plunturan sebagai penunjang desa wisata, maupun legalitas usaha yang lainnya. Ketua pelaksana program Wira Desa juga berharap semoga dari mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya khususnya Organisasi Kemahasiswaan FISIP UNTAG Surabaya dapat melanjutkan program Wira Desa di tahun berikutnya untuk menjalankan program keberlanjutan tersebut. Harapan-harapan tersebut sekaligus menutup artikel berita kali ini.


Untag Surabaya || FISIP Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya