CERITA ANGGRAENI YOHAN SONATA ERY MENGAJAR DI SD PAKIS JAYA SURABAYA

Rabu, 27 Oktober 2021 - 11:35:57 WIB
Dibaca: 384 kali

CERITA ANGGRAENI YOHAN SONATA ERY  MENGAJAR DI SD PAKIS JAYA SURABAYA

Anggraeni Yohan Sonata Ery merupakan salah satu mahasiswa program studi Administrasi Negara Angkatan 2018 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang lolos dalam salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yaitu program Kampus Mengajar. Anggraeni memperoleh penempatan kampus mengajar pada SD Pakis Jaya Surabaya, yang alamatnya berada di Pakis III Nomor 36, Kecamatan Sawahan, Surabaya. 

Anggraeni memilih mengikuti program Kampus Mengajar ini karena dia ingin berkontribusi dalam memajukan Sekolah Dasar wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) didaerah domisili Anggraeni. Kontribusi yang diberikan yaitu dengan membantu dalam memajukan teknologi dalam pembelajaran. dan juga membantu pemerintah dalam mengembangkan kesetaraan dan keadilan sosial, yakni memberikan kesempatan dan akses yang sama kepada semua budaya, etnis, dan agama di sekolah tersebut. ketika nilai dan sikap adil tersebut sudah menjadi perjalanan kehidupan sehari hari dalam masyarakat lingkup sekolah maka perlahan dan berharap adanya perbaikan pendidikan maupun kesenjangan pendidikan di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal) tahap demi tahap di atasi. Proses seleksi dalam program ini menurut Anggraeny cukup mudah yaitu hanya dengan pendaftarannya melalui web MBKM dengan memenuhi peryarakat yaitu membuat CV, surat sehat, surat ijin orang tua, surat kampus, surat dinas dan melakukan tes survey kebhinekaan.

Kesan pertama Anggraeni saat mengajar yaitu merasa bahwa dia tidak salah memilih program ini, karena dia mendapatkan banyak sekali pengetahuan dan ilmu baru dari lingkup sekolah. mulai dari bagaimana menilai dalam aspek sosial dan juga benefit dalam diri sendiri yaitu mengasah dalam publik speaking, dan juga bisa menerapkan langsung mengenai pembelajaran yang sudah di terima selama Anggraeni di kampus yaitu perilaku organisasi, kewarganegaraan, ilmu sosial, manajemen strategi, kepemimpinan, manajemen pelayanan dan yang lain, sementara untuk hambatan selama ini menurut Anggraeni masih belum ada. Anggraeni juga menyampaikan kondisi sekolah yang dibilang diluar kata baik, karena kurangnya fasilitas sekolah dan ruang, seperti ruang perpustakaan, uks, dan komputer menjadi satu ruangan serta tidak adanya lapangan di SD tersebut, hal ini membuat keterbatasan dalam melakukan upacara dan kegiatan lainnya. Untuk tenaga kerja di SD tersebut kurang adanya pemahaman dalam hal teknologi, apalagi pada jaman sekarang yang serba online, sehingga hal tersebut perlu adanya pendampingan pada tenaga kerja dan guru.

 

Ada beberapa program yang Anggraeni dan teman kelompok atau timnya antara lain penerapan literasi dan nomerasi, pembelajaran tata bahasa, pengenalan dan pemahaman teknologi pada guru dan tenaga kerja, perubahan lingkungan sekolah dengan pembuatan Hidroponik, pembuatan media pembelajaran seperti dari canva dan lain sebagainya. Dengan segala aktivitas dan pengalaman yang diperoleh Anggraeni dalam melaksanakan program Kampus Mengajar ini, Anggraeni ingin menyapaikan kepada teman-teman mahasiswa diluaran sana untuk jangan takut memulai bersama sama membangun Indonesia lebih maju pada bidang Pendidikan dam jangan hanya menerima ilmu tapi juga harus berani membagi ilmu. Pesan tersebut Anggraeni Yohan Sonata Ery sampaikan sekaligus menutup artikel berita kali ini.


Untag Surabaya || FISIP Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya