Dosen Pembimbing Lapangan Kampus Mengajar

Selasa, 08 Juni 2021 - 09:56:02 WIB
Dibaca: 4054 kali

Dosen Pembimbing Lapangan Kampus Mengajar

Edisi: Kampus Mengajar

 

            Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki program yang bertujuan untuk menyiapkan karir yang komprehensif guna mempersiapkan generasi terbaik Indonesia, salah satu programnya adalah Kampus Merdeka yang mana program ini merupakan salah satu bagian dalam kebijakan Merdeka Belajar. Kebijakan tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai bakat. Didalam kampus merdeka sendiri juga memiliki berbagai program salah satunya adalah Kampus Mengajar, Untag Surabaya sendiri sudah berpartisipasi dalam program kampus mengajar pada tahun 2021. Pada kesempatan kali ini minweb melakukan sesi wawancara dengan Pak Kusnan selaku DPL pada program Kampus Mengajar angkatan 1 pada tahun 2021.

            Kusnan, S.AP.,M.KP, atau biasa disebut Pak Kusnan merupakan salah satu dosen Prodi Administrasi Negara yang berasal dari Bojonegoro. Kiprah Pak Kusnan dalam dunia, karya ilmiah hingga penulis buku fiksi pun cukup luas. Kesibukan Pak Kusnan selain menjadi dosen juga menjadi penulis buku fiksi yaitu semacam kumpulan cerpen, selain itu beliau juga aktif dalam beberapa komunitas yang bergerak pada bidang sosial dan pendidikan.

Pada sesi wawancara kali ini Pak Kusnan memberikan gambaran terkait Kmapus Mengajar. “Kampus Mengajar adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Di program kampus mengajar, mahasiswa ditempatkan di sekolah dasar di seluruh Indonesia dan membantu proses belajar mengajar di sekolah tersebut”. Pak Kusnan sendiri mengungkapkan rasa senangnya karena terpilih menjadi salah satu DPL Kampus Mengajar “Alhamdulillah, saya bersyukur terpilih dalam program ini sebagai DPL. Karena dapat berbagi pengalaman baru dengan dosen dan mahasiswa di seluruh Indonesia” ungkap beliau.

Pak Kusnan memberikan info terkait syarat dan seleksi khusus serta tahapan apa saja yang dilalui untuk terpilih menjadi DPL. “Untuk dosen sebenarnya syarat dan seleksinya tidak terlalu sulit menurut saya, dosen membuat akun di website MBKM kemudian melakukan pendaftaran dengan mengunggah surat rekomendasi dari universitas dan mengunggah CV, Tahapan seleksinya seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, dosen yang membuat akun, unggah surat rekomendasi dan CV. Selanjutnya pihak panitia mengumumkan siapa saja yang lolos sebagai DPL. Untuk CV, memang saya tulis kegiatan yang relevan dengan program Kampus Mengjar, misalnya, kegiatan kemahasiswaan, prestasi, karya yang dihasilkan, organisasi profesi yang saya ikuti”.

Untuk menjadi DPL sendiri ada pembekalan yang diselenggarakan oleh Panitia, periode DPL kali ini mulai tanggal 22 Maret hingga 25 Juni 2021. Fungsi DPL sendiri adalah melakukan komunikasi dengan pihak terkait, seperti Komunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Komunikasi dengan sekolah yang dituju (SD), Memberikan Bimbingan Laporan Awal, Respon logbook harian mahasiswa, Respon laporan mingguan mahasiswa, bimbingan dan persetujuan laporan akhir, dan melakukan tahap penilaian. Selama berjalannya program Kampus Mengajar ini Pak Kusnan menjabarkan kegiatan yang beliau sudah lakukan “Yang saya lakukan sesuai dengan tugas DPL yang sudah ditentukan, misalnya berkomunikasi dengan dinas pendidikan, membimbing mahasiswa terkait laporan maupun kendala di lapangan, dan yang akan dilakukan selanjutnya. Yang menurut saya juga penting sebagai DPL memberikan semangat kepada mahasiswa agar tidak menyerah, karena ada juga mahasiswa yang mengundurkan diri. Saya dalam program ini membimbing 8 mahasiswa dari berbagai kampus yang berbeda. Ada mahasiswa yang saya bimbing hendak mengundurkan diri, karena penempatan sekolah tidak sesuai pilihan. Mahasiswa tersebut berasal dari Surabaya tetapi ditempatkan di Probolinggo. Situasi yang tidak memungkinan ini yang menjadi alasan mahasiswa tersebut mengundurkan diri. Agar tidak menyerah mahasiswa tersebut saya bantu pindah lokasi dari Probolinggo ke Surabaya”.

Memasuki sesi akhir wawancara Pak Kusnan menjabarkan harapan-harapan selaku DPL untuk mahasiswa peserta Kampus Mengajar maupun untuk Untag Surabaya “Saya berharap teman-teman mahasiswa terus semangat dan memberikan yang terbaik bagi sekolah dan siswa. Kegiatan seperti ini penting sebagai sarana mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama di bangku kuliah. Selama di lapangan, mahasiswa akan belajar banyak dan mengasah soft skill. Untuk Untag Surabaya, saya berharap mahasiswa yang terlibat dalam program ini diberi semangat agar dapat mengoptimalkan potensi mereka dalam mengajar di sekolah. Kemudian yang tidak kalah penting menurut saya adalah, dalam program ini mahasiswa mendapatkan 12 SKS, oleh karena itu, universitas harus memberikan fasilitas untuk 12 SKS tersebut (konversi SKS).”

Pada akhir sesi wawancara Pak Kusnan mengungkapkan hal-hal apa saja yang ingin beliau capai yang berkaitan pula dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Yang ingin saya capai kedepan sebagai dosen adalah bisa segera mendapatkan jabatan fungsional dosen (saat ini proses pemberkasan), sertifikasi dosen, menulis buku ajar, publikasi artikel pada jurnal bereputasi, melanjutkan studi ke jenjang doktoral, dan hal yang penting bagi saya adalah mendidik mahasiswa menjadi insan yang bermanfaat baik bidang kemahasiswaan, pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.”

Adanya sesi wawancara bersama Pak Kusnan yang dilakukan minweb pada kesempatan kali ini, semoga dapat memberikan dorongan semangat bagi Mahasiswa khususnya Mahasiswa Prodi Administrasi Publik Untag Surabaya.

-BL-


Untag Surabaya || FISIP Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya